KH HASYIM ASY’ARI : PESANTREN HINGGA PERAN DALAM KEMERDEKAAN
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ1Tr38tj74TeMQOePL4w5Hp3t0TLi7zjmLVuFlVi6wNjltu1uhrOjqp1hyIzNLQhHDtX5OrSQdGrfuNSY9rPRSTY4kiRRzsEi4YeaMorB1babdDvZGVmArIihA8sktcB24-q00eKdDhY/s1600/K.H.+Hasyim+Asy%25E2%2580%2599ari.png)
KH Hasyim Asy’ari bernama lengkap Muhammad Hasyim Asy’ari, lahir di Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871. Satu hal yang kita bisa kenali dari KH Hasyim Asy’ari dan yang sangat identik dengan beliau adalah satu hal yaitu Pesantren, pesantren adalah satu kata yang sangat familiar bagi KH Hasyim Asy’ari karena sejak beliau masih kecil samapi tuanya ia habiskan mayoritas waktuya di dalam lingkungan pesantren, sejak kecil sudah mulai menjadi seorang santri dan KH Hasyim Asy,ari pernah nyantri di beberapa pesantren yaitu, Pesantren Wonokoyo, Langitan, Trenggilis, Siwalan, dan Pesantren-pesantren lain.
Setelah sekian lama
menuntut ilmu di Tanah Jawa dan akhirnya pada tahun 1892, KH Hasyim Asy’ari
mendapatkan kesempatan untuk pergi haji dan sekaligus menuntut ilmu kepada Syaikh
Ahmad Khatib al-Minangkabawi dan Syaikh Mahfudz at-Tarmasi, kemudian KH Hasyim Asy’ari
pulang dari Mekkah dan kembali ke Jombang dan mendirikan sebuah pesantren yang bernama
Tebuireng yang pada masanya merupakan sebuah pesantren yang cukup kontroversial
karena mesukkan pelajaran-pelajaran yang dinilai sangat aneh dan baru oleh
masyarakat pada masa itu seperti belajar membaca huruf latin, pidato,
berorganisasi dan hal lainnya. KH Hasyim Asy’ari terus mengasuh Pesantren
Tebuireng hingga kita bisa lihat sekarang sebuah pesanten yang sangat besar dan
memiliki ribuan santri.
KH Hasyim Asy’ari juga
tidak hanya mengurusi Pesantren Tebuireng saja ,tetapi juga bergerak dalam
organisasi yang beliau dirikan yaitu Nahdlatul Ulama’ pada tanggal 31 Januari
1926 dan KH Hasyim Asy’ari menjadi ketua umum pertama ormas islam yang kita
sering sebut dengan “NU”.
Selain Bergerak dalam organisasi
dan juga Pendidikan KH Hasyim Asy’ari juga mempunyai peran dalam menjaga dan
mempertahankan kemerdekaan NKRI ini, “Tapi bukankah Hasyim Asy’ari hanyalah
seorang ulama?? Memang apa saja peran KH Hasyim Asy’ari dalam masa pra dan
pasca kemerdekaan Indonesia??” Memang betul bahwa KH Hayim Asy’ari adalah
seorang ulama , namun bukan sembarang ulama karena beliau adalah seorang ulama
yang juga sangat menentang penjajahan, maka dari itu banyak sekali peran yang
telah ia lakukan dalam hal tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Kita tahu bahwa KH Hasyim
Asy’ari pada tahun 1926 telah mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama yang anggotanya
tidak sedikit dan karena KH Hasyim Asy’ari menentang penjajahan baik Jepang maupun
Belanda maka sebagai ketua dari organisasi tersubut maka secara otomatis para
anggota dari Nahdlatul Ulama akan mengikuti hal yang dilakukan oleh KH Hasyim Asy’ari
yaitu penentangannya terhadap penjajahan.
Kemudian KH Hasyim Asy’ari
pada masa pendudukan Jepang di Indonesia pernah dipenjara dan bahkan sampai
disiksa oleh Jepang karena satu hal yang beliau tentang dari Jepang yaitu
ritual “Sikrei” yang para tentara Jepang melakukannya dan memaksa para penduduk
Indonesia untuk juga melakukannya yaitu ritual yang di dalamnya ada menunduk
hormat pada kaisar di Jepang dan KH Hasyim Asy’ari sangat menentang hal
tersebut.
Kemudian tentu saja satu
hal yang kita tidak bisa lupakan sebagai salah satu peran KH Hasyim Asy’ari
adalah “Fatwa Jihad” yang terjadi saat terjadinya Agresi Militer Belanda yang
pertama di Kota Surabaya pada tanggal 10 November yang bertujuan untuk
mempertahakan keutuhan daripada Indonesia.
Peran KH Hasyim Asy’ari
sebenarnya ada banyak sekali dalam berbagai bidang dan hal mulai dari Pesantren
sampai ke perannya dalam kemerdekaan dan KH Hasyim Asy’ari pada 25 Juni 1947 beliau wafat, meskipun
begitu kita masih bisa mengambil pelajaran dari sejarahnya, karyanya, dan kita
harus meneladani KH Hasyim Asy’ari sebagai ulama dan pejuang.
0 komentar :
Posting Komentar