Home » Archives for Juli 2018
Teknologi…
baik atau buruk?? Adalah sebuah pertanyaan yang sebenarmya tidak seharusnya
kita tanyakan karena sebetulnya teknologi bukanlah objek yang bisa kita nilai
baik atau buruknya, karena sebenarnya teknologi itu sifatnya netral hanya saja
baik-buruknya tergantung kepada sang pengguna teknologi itu sendiri, jikalau
sang pengguna teknologo itu adalah orang yang buruk atau jahat maka teknologi
itu bisa saja disalahgunakan atas tujuan dan niat yang tidak baik dari sang
pengguna atau bisa juga sebaliknya jikalau teknologi itu digunakan oleh orang
yang baik maka teknologi itu akan digunakan sesuai dengan kegunaannya dan tidak
akan disalahgunakan.
Sebuah
contoh dari teknologi yang sangat umum dan sering digunakan oleh manusia pada
zaman ini adalah smartphone yang hampir semua orang miliki dan gunakan dan
masalah yang terjadi pada teknologi smartphone ini adalah pada penggunanya, ada
pengguna yang buruk dan ada juga yang baik. Pengguna yang buruk ialah yang
memanfaatkan teknologi ini untuk hal-hal yang tidak baik, maksiat, dan bahkan
pengguna yang buruk ini terlalaikan oleh smartphone ini karena tidak bisa
mengendalikan diri, tidak seperti pengguna yang baik yang dapat mengendalikan
diri dan memanfaatkan teknologi ini secara benar dan tidak berlebihan dan
menjadikan teknologi ini bermanfaat.
Di
dalam sejarah juga kita mengetahui bagaimana teknologi itu dapat berubah sesuai
dengan penggunanya, Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 di Kota Hiroshima dan
Nagasaki, Jepang kedua kota tersebut di bom dengan bom nuklir oleh sekutu dan
menyebakan banyak sekali kerusakan dan ribuan nyawa melayang serta banyak efek negatif
daripada radiasi dari bom tersebut dan bom itu memiliki teknologi nuklir yang sebenarnya
bisa menjadi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia bukan malah mematikan
manusia yaitu pembangkit listrik yang bertenaga nuklir. 2 hal yang berteknologi
sama namun dampak dari keduanya sangat berbeda dan hal ini disebabkan oleh
pengguna yang berbeda.
Nah…..
sekarang apa hubungannya teknologi dan adab, sebenarnya teknologi dan adab ini
sangat berhubungan dan hubungannya sangat berpengaruh pada dampak dari teknologi
tersebut, karena jikalau sang pengguna daripada teknologi tersebut memiliki adab
yang baik maka hal-hal buruk dari teknologi tidak akan tercipta. Karena adab
itu adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya dan jika kita menggunakan
teknologi itu dengan adab maka pasti kejadian seperti bom di Jepang tidak akan
terulang.
Seperti
yang dikatakan oleh al-Attas bahwa kekurangan kita ialah “loss of adab” yang
berarti kita telah kehilangan adab termasuk adab dalam menggunakan teknologi
karena jikalau kita tidak memiliki adab dalam menggunakan teknologi maka pasti
tekonologi itu akan selalu disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki
adab, Jadi disitulah hubungan antara teknologi dan adab.
Ilmu Tauhid : Manfaat dan bahayanya
Juli 19, 2018 IR Al Zanki
Mempelajari ilmu tauhid bagi setiap muslim sangatlah penting dan krusial, tidak hanya penting dan krusial , namun mempelajarinya walau hanya sekedar memahami itu adalah Fardhu ‘Ain bagi setiap orang muslim yang mukallaf. Jadi tidak hanya penting, tetapi harus karena jika kita mempelajari ilmu tauhid maka secara otomatis kita akan semakin mengenal Allah dan semakin dekat kepada-Nya.
Tauhid sendiri dalam Bahasa
berarti menjadikan sesuatu menjadi satu dan dalam istilah berarti “suatu ilmu
yang dibahas di dalamnya tentang menetapkan aqidah-aqidah agama yang diperoleh
dari dalil-dalil keyakinan yang terperinci dan qad’i”, karena ilmu tauhid adalah
seperti yang telah disebutkan diatas maka jika kita mempelajarinya maka
pemahaman kita terhadap akidah-akidah agama akan semakin bertambah.
Ilmu Tauhid yang telah
dikodifikasikan oleh para ulama’ seperti Imam Abul Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansur
al-Maturidi ini sangatlah penting bagi kita ummat muslim yang Mukallaf untuk
mempelajarinya serta kemudian mengamalkannya. Ilmu ini sangatlah penting karena
jika seorang muslim tidak mempelajari ilmu tauhid maka keyakinannya terhadap Allah harus
dipertanyakan, karena orang yang tidak belajar ilmu tauhid ini besar
kemungkinannya bahwa keyakinan mereka keliru atau bahkan sesat dan lebih
berbahaya lagi jikalau dia juga menyebarkan pemahaman yang salah itu kepada
orang lain dan hal itu disebabkan oleh pengetahuan yang ia ketahui dari ilmu tauhid
sangat minim karena tidak mempelajarinya.
Kita sebagai ummat islam
diharuskan mempelajari ilmu tauhid agar kita ini terhindar daripada bahaya
kebodohan dan ketidaktahuan di dalam bidang keyakinan, karena dalam masalah
keyakinan ini sangatlah fatal akibatnya jika salah dan akibatnya tidak hanya di
dunia , tetapi juga di akhirat.
Dijelaskan di dalam Kitab
Sullamut Taufiq bahwa masalah I’tiqod atau keyakinan ini sangat fatal penting
kenapa?? Karena salah satunya adalah jikalau kita salah dalam berkeyakinan atau
keliru maka ada kemungkinan kalua kita bisa keluar dari agama islam dalam
keadaan kita tidak mengetahui kalu kita telah keluar dari agama islam, Bagaimana
hal itu bisa terjadi?? Nah.. hal ini tentu disebakan ia tidak mempelajari ilmu
tauhid dengan benar.
Bahaya dari tidak
mempelajari ilmu tauhid seperti yang dituliskan di atas tersebut hanyalah
sebagian kecil contoh dari banyaknya bahaya orang yang tidak mempelajari ilmu
tauhid, berikut ini salah satu contoh lainnya, orang yang mempelajari ilmu
tauhid maka dia akan mengenal Allah dan sebaliknya orang yang tidak mempelajari
ilmu tauhid tidak akan mengenal Allah dan orang yang tidak ma’rifat kepada Allah
bagaimana caranya ia dapat beribadah kepada Allah, sementara dia tidak mengenal
Allah dan tidak memiliki keyakinan yang tetap terhadap Allah, maka amal yang ia
lakukan , amal yang ia kerjakan tidak akan menjadi penolong baginya, hanya akan
menjadi sia-sia belaka.
Jadi begitulah penjelasan
tentang pentingnya mempelajari ilmu tauhid dan bahaya meninggalkannya secara
ringkas dan umum dan tulisan ini ditulis atas sumber bacaan antara lain kitab
Sullamut Taufiq, Jawahiru kalamiyyah, serta kitab-kitab lain.
KH HASYIM ASY’ARI : PESANTREN HINGGA PERAN DALAM KEMERDEKAAN
Juli 19, 2018 IR Al Zanki
KH Hasyim Asy’ari bernama lengkap Muhammad Hasyim Asy’ari, lahir di Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871. Satu hal yang kita bisa kenali dari KH Hasyim Asy’ari dan yang sangat identik dengan beliau adalah satu hal yaitu Pesantren, pesantren adalah satu kata yang sangat familiar bagi KH Hasyim Asy’ari karena sejak beliau masih kecil samapi tuanya ia habiskan mayoritas waktuya di dalam lingkungan pesantren, sejak kecil sudah mulai menjadi seorang santri dan KH Hasyim Asy,ari pernah nyantri di beberapa pesantren yaitu, Pesantren Wonokoyo, Langitan, Trenggilis, Siwalan, dan Pesantren-pesantren lain.
Setelah sekian lama
menuntut ilmu di Tanah Jawa dan akhirnya pada tahun 1892, KH Hasyim Asy’ari
mendapatkan kesempatan untuk pergi haji dan sekaligus menuntut ilmu kepada Syaikh
Ahmad Khatib al-Minangkabawi dan Syaikh Mahfudz at-Tarmasi, kemudian KH Hasyim Asy’ari
pulang dari Mekkah dan kembali ke Jombang dan mendirikan sebuah pesantren yang bernama
Tebuireng yang pada masanya merupakan sebuah pesantren yang cukup kontroversial
karena mesukkan pelajaran-pelajaran yang dinilai sangat aneh dan baru oleh
masyarakat pada masa itu seperti belajar membaca huruf latin, pidato,
berorganisasi dan hal lainnya. KH Hasyim Asy’ari terus mengasuh Pesantren
Tebuireng hingga kita bisa lihat sekarang sebuah pesanten yang sangat besar dan
memiliki ribuan santri.
KH Hasyim Asy’ari juga
tidak hanya mengurusi Pesantren Tebuireng saja ,tetapi juga bergerak dalam
organisasi yang beliau dirikan yaitu Nahdlatul Ulama’ pada tanggal 31 Januari
1926 dan KH Hasyim Asy’ari menjadi ketua umum pertama ormas islam yang kita
sering sebut dengan “NU”.
Selain Bergerak dalam organisasi
dan juga Pendidikan KH Hasyim Asy’ari juga mempunyai peran dalam menjaga dan
mempertahankan kemerdekaan NKRI ini, “Tapi bukankah Hasyim Asy’ari hanyalah
seorang ulama?? Memang apa saja peran KH Hasyim Asy’ari dalam masa pra dan
pasca kemerdekaan Indonesia??” Memang betul bahwa KH Hayim Asy’ari adalah
seorang ulama , namun bukan sembarang ulama karena beliau adalah seorang ulama
yang juga sangat menentang penjajahan, maka dari itu banyak sekali peran yang
telah ia lakukan dalam hal tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Kita tahu bahwa KH Hasyim
Asy’ari pada tahun 1926 telah mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama yang anggotanya
tidak sedikit dan karena KH Hasyim Asy’ari menentang penjajahan baik Jepang maupun
Belanda maka sebagai ketua dari organisasi tersubut maka secara otomatis para
anggota dari Nahdlatul Ulama akan mengikuti hal yang dilakukan oleh KH Hasyim Asy’ari
yaitu penentangannya terhadap penjajahan.
Kemudian KH Hasyim Asy’ari
pada masa pendudukan Jepang di Indonesia pernah dipenjara dan bahkan sampai
disiksa oleh Jepang karena satu hal yang beliau tentang dari Jepang yaitu
ritual “Sikrei” yang para tentara Jepang melakukannya dan memaksa para penduduk
Indonesia untuk juga melakukannya yaitu ritual yang di dalamnya ada menunduk
hormat pada kaisar di Jepang dan KH Hasyim Asy’ari sangat menentang hal
tersebut.
Kemudian tentu saja satu
hal yang kita tidak bisa lupakan sebagai salah satu peran KH Hasyim Asy’ari
adalah “Fatwa Jihad” yang terjadi saat terjadinya Agresi Militer Belanda yang
pertama di Kota Surabaya pada tanggal 10 November yang bertujuan untuk
mempertahakan keutuhan daripada Indonesia.
Peran KH Hasyim Asy’ari
sebenarnya ada banyak sekali dalam berbagai bidang dan hal mulai dari Pesantren
sampai ke perannya dalam kemerdekaan dan KH Hasyim Asy’ari pada 25 Juni 1947 beliau wafat, meskipun
begitu kita masih bisa mengambil pelajaran dari sejarahnya, karyanya, dan kita
harus meneladani KH Hasyim Asy’ari sebagai ulama dan pejuang.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)